PESANKU.CO.ID, MAKASSAR -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengumumkan bahwa wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) saat ini sedang mengalami periode transisi dari musim kemarau ke musim hujan.Dalam dua hari terakhir, yaitu Senin-Selasa (23-24/10/2023), wilayah Kota Makassar, Kabupaten Gowa, dan Maros telah diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, meskipun dalam waktu yang relatif singkat.
Pada masa transisi dari musim hujan ke kemarau atau masa pancaroba ini, dr. Wachyudi Muchsin menunjukkan bahwa ada beberapa ancaman bagi kesehatan masyarakat. Kondisi cuaca yang tidak stabil dengan perubahan yang cepat dapat menyebabkan udara menjadi lebih lembab denganhu tinggi yang berdampak pada kesehatan manusia.
"Dan ini dapat menyebabkan munculnya beberapa penyakit. Ada beberapa penyakit yang sering terjadi saat pancaroba musim kemarau ke hujan atau sebaliknya," kata dr. Wachyudi dikutip IDN Times Sulsel pada Rabu (25/10).
Risiko penyakit saluran pernapasan selama pancaroba Menurut dr. Wachyudi, salah satu penyakit yang muncul selama masa pancaroba adalah infeksi pada saluran pernapasan manusia."Perubahan suhu dan kelembaban udara selama pancaroba dapat mempengaruhi sistem pernapasan manusia," jelasnya. Udara yang demikian, menurutnya, dapat menyebabkan penyakit seperti flu, pilek, batuk, dan bronkitis.
"Lalu ada juga penyakit kulit, karena perubahan suhu dan kelembaban udara juga dapat mempengaruhi kesehatan kulit. Selama pancaroba, kulit dapat menjadi lebih kering atau lebih lembab, yang dapat menyebabkan masalah seperti eksim, ruam, dan infeksi jamur," lanjutnya.
Selain itu, dr. Wachyudi juga menjelaskan bahwa masa pancaroba juga dapat memicu penyakit pada sistem pencernaan manusia. Hal ini disebabkan oleh suhu dan kelembaban udara yang dapat mempengaruhi kualitas dan kebersihan makanan yang dikonsumsi."Ini juga meningkatkan risiko infeksi saluran pencernaan seperti diare, keracunan makanan, dan infeksi parasit," ujar dr. Wachyudi.
Selain rangkaian penyakit tersebut, masa pancaroba ini juga dapat memicu penyakit vektor-borne dan hadirnya vektor penyakit seperti nyamuk dan kutu."Karena perubahan suhu dan kelembaban udara mempengaruhi siklus hidup vektor dan penyebaran penyakit yang mereka bawa. Sebagai contoh, pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan ini dapat meningkatkan risiko penyakit seperti demam berdarah, malaria, dan leptospirosis," tambahnya.(one)