PESANKU.CO.ID, MAKASSAR -- Menurunnya tren kasus COVID-19 diikuti dengan kenaikan drastis transaksi belanja masyarakat. Kondisi itu diungkapkan Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro.
Andry mengutip data dari Indeks Big Data Bank Mandiri yang menghimpun bagaimana masyarakat menggunakan kartu debit dan kredit mereka. Data tahun 2021 berbasis kondisi pada Januari 2020. Saat data menunjukkan anga di atas 100, berarti kondisinya lebih baik dari tahun 2020.
Menurut data tersebut, indeks belanja masyarakat pada 3 Oktober 2021 adalah 103,5. Angkanya sempat turun ke 73,3 pada Juli lalu. Setelah kasus COVID-19 menurun, transaksi belanja masyarakat mulai meningkat.
"Ketika kasus turun, mobilitas dilonggarkan, indeks transaksi belanja naik. Yang penting, bagaimana kemudian kita bisa tetap menjaga protokol kesehatan supaya transaksi berjalan, ekonomi tetap ter-cover," kata Andry pada sesi Indonesia Writers Festival 2021 dengan tema "Millennials, Begini Proses Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional", Sabtu (30/10/2021).
Jika dilihat per pulau, rata-rata indeks belanja masyarakat di atas angka 100. Yang tertinggi di Kalimantan, yakni 130,4. Disusul Sumatra (123,4), Sulawesi (115,6), Maluku-Papua (114,2), dan Jawa (100,8). Yang di bawah 100 cuma Bali dan Nusa Tenggara, yakni 45,6, karena sektor pariwisata yang jadi andalan daerah itu belum pulih.
"Bali dan Nusa Tenggara memang masih tertinggal dalam pemulihan belanja masyarakatnya. Ini tentu saja dengan dukungan pemerintah, kita berharap ke depannya paling tidak menanjak lagi," Andry melanjutkan. (int)