PESANKU.CO.ID, WAJO -- Guru honorer K2 yang belum keluar Nomor Induk Pegawai (NIP) hanya bisa menangis. Mereka tujuh tahun menunggu kejelasan.
Namun, hingga saat ini mereka belum menerima. Untuk memperjelas nasibnya, para pahlawan tanpa jasa itu kembali mendatangi DPRD Wajo, Senin (12/10/2020).
"Tolong kami. Sudah tujuh tahun menunggu tapi tidak ada kejelasan. Kalau memang tidak bisa diangkat jadi PNS katakan sejujurnya, kami berhenti mengajar,"pinta Yani salah satu aspirator sambil menangis.
Yani pun mempertanyakan, kenapa mereka bisa lolos. Kenapa tidak dari awal mereka dinyatakan tidak memenuhi syarat. "Kenapa tidak sebelumnya kalau memang tidak memenuhi syarat. Supaya kami tidak mendaftar,"tegasnya.
Sementara Koordinator K2, Suhartini mengatakan, selama ini dia dan temannya hanya disuruh menunggu terus tanpa ada kepastian. Beberapa kali melakukan aksi juga hanya disuruh menunggu.
"Kenapa kami hanya di PHP tanpa kejelasan. Padahal daerah lain kasusnya sama tapi bisa dapat NIP,"ujarnya.
Suhartini pun meminta pemerintah mengambil kebijakan supaya mereka bisa mendapat NIP."Kami tidak apa-apa kalau tidak ada dukungan dari pemerintah,"ujarnya.
Sementara Sekda Wajo, H Amiruddin mengaku, pemerintah terus memperjuangkan nasib honorer. Hanya saja, selalu ditolak BKN.
Mantan Kadis BKDD Wajo itu mengaku, pemerintah sedang mengkonsultasikan untuk melakukan yudisial review terhadap beberapa Peraturan Pemerintah (PP)."Solusinya kita melakukan yudisial review terhadap beberapa PP supaya para honorer yang bekerja di yayasan bisa diakomodir,"ungkapnya.(red)
Editor : ONE