Konvoi 11 Truk Sirtu Gembleng Tobulelle: Dandim Wajo Genjot Pembangunan Jalan Desa

PESANKU.CO.ID, WAJO — Pagi itu, suara gemuruh mesin diesel memecah keheningan Dusun Tobulelle. Sebelas unit dump truk bermuatan sirtu berbaris rapi seperti iring-iringan harapan, siap mengantarkan material yang akan mengubah nasib jalan berlumpur menjadi akses yang layak bagi ribuan jiwa.

Dandim 1406/Wajo, Letkol Inf. Wahtu Yunus S.I.P, memimpin langsung operasi distribusi material strategis ini. Matanya terus memantau setiap truk yang memasuki area kerja TMMD ke-124, memastikan tidak ada satu pun detik yang terbuang sia-sia.

"Kami tidak bisa menunggu lebih lama. Setiap hari yang berlalu adalah hari yang hilang dari kehidupan warga yang masih berjuang dengan jalan berlumpur," tegas Dandim Wahtu sambil mengawasi proses pembongkaran material.

Strategi distribusi bertahap yang diterapkan bukan tanpa alasan. Tim TMMD telah memperhitungkan segala kemungkinan, termasuk ancaman hujan yang kerap mengguyur wilayah Sulawesi Selatan. Setiap truk sirtu yang tiba adalah senjata ampuh melawan isolasi geografis yang selama ini membelenggu Desa Temmabarang.

Di balik tumpukan sirtu yang tampak biasa, tersimpan mimpi-mimpi besar warga Dusun Tobulelle. Ibu-ibu yang selama ini kesulitan membawa hasil panen ke pasar, anak-anak yang harus berjuang melewati kubangan lumpur untuk sampai ke sekolah, dan para pedagang yang terpaksa memutar jalan berjam-jam hanya untuk mencapai desa tetangga.

H. Andi Baso, salah satu tokoh masyarakat yang telah puluhan tahun menyaksikan perjuangan desanya, tidak bisa menyembunyikan haru. "Ini bukan hanya jalan, tapi jembatan menuju masa depan yang lebih baik. Kami sudah menunggu bertahun-tahun untuk momen ini," ujarnya dengan suara bergetar.

Pengalaman Dandim Wahtu dalam operasi militer kini diaplikasikan untuk "berperang" melawan keterbelakangan infrastruktur. Setiap langkah direncanakan dengan presisi tinggi—dari pemilihan waktu distribusi hingga koordinasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat.

"Kami tidak hanya membawa material, tapi juga membawa harapan. Setiap truk yang datang adalah bukti komitmen TNI untuk tidak meninggalkan satu pun rakyat Indonesia dalam ketertinggalan," tegasnya.

Koordinasi yang ketat antar unit membuat operasi distribusi berjalan lancar. Tidak ada kemacetan, tidak ada penumpukan material, dan yang terpenting—tidak ada waktu terbuang.

Pengerasan jalan Dusun Tobulelle bukan hanya akan mengubah akses transportasi, tapi juga memicu efek domino pembangunan di sektor lain. Ketika jalan sudah mulus, investasi akan mengalir, lapangan kerja akan terbuka, dan ekonomi desa akan menggeliat.

Program TMMD ke-124 juga tidak berhenti pada pembangunan fisik. Penyuluhan kesehatan, bela negara, dan pemberdayaan masyarakat menjadi paket lengkap yang memastikan pembangunan berjalan holistik dan berkelanjutan.

Keberhasilan distribusi material ini tidak lepas dari sinergi solid antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat. Setiap pihak memiliki peran strategis yang saling melengkapi—TNI sebagai eksekutor utama, pemerintah daerah sebagai fasilitator, dan masyarakat sebagai beneficiary sekaligus partner aktif.

"Ini adalah contoh nyata bagaimana kemanunggalan TNI-Rakyat bukan hanya slogan, tapi realitas yang menghasilkan perubahan konkret," tambah Dandim Wahtu.

Dengan distribusi sirtu yang terus digenjot, optimisme untuk menyelesaikan pengerasan jalan sesuai target semakin menguat. Setiap hari yang berlalu membawa Dusun Tobulelle selangkah lebih dekat menuju transformasi total.

Target yang ditetapkan bukan sekadar angka di atas kertas, tapi janji yang harus ditepati kepada rakyat. Dan dengan semangat yang membara serta strategi yang matang, tidak ada yang tidak mungkin bagi TNI Wajo.

Dari gemuruh 11 truk sirtu hari ini, akan lahir jalan yang membawa kemajuan. Dari lumpur yang menghalangi, akan tercipta akses yang membebaskan. Dan dari ketertinggalan yang membelenggu, akan bangkit desa yang berdaya.(*)

Tags:

Elite author
I think all aspiring and professional writers out there will agree when I say that ‘We are never fully satisfied with our work. We always feel that we can do better and that our best piece is yet to be written’.
View all posts