Saat Langit Mendung, Prajurit dan Warga Bersatu Bangun Talud Penyelamat

PESANKU.CO.ID, WAJO - Di bawah gumpalan awan kelabu yang mengancam hujan, sebuah pemandangan heroik terjadi di Desa Temmabarang, Kecamatan Penrang, Kabupaten Wajo. Puluhan personel TNI dan warga desa bersatu padu, tangan kotor penuh tanah, keringat bercampur gerimis, demi satu tujuan mulia: membangun talud yang akan melindungi kampung mereka dari ancaman longsor.

Kamis pagi (22/5/2025), meski cuaca tidak bersahabat, semangat juang Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 Kodim 1406/Wajo justru semakin berkobar. Mereka tahu betul bahwa setiap batu yang mereka susun, setiap semen yang mereka campurkan, adalah investasi keselamatan untuk generasi mendatang.

Letnan Dua Infanteri Kamistan, Komandan Satuan Setingkat Kompi TMMD ke-124, tidak memimpin dari belakang meja. Pria muda berseragam loreng ini turun langsung ke lokasi, tangannya ikut kotor bersama anak buahnya. 

"Inilah makna kepemimpinan yang sesungguhnya. Bagaimana bisa meminta prajurit bekerja keras jika komandan hanya duduk menonton?" kata Letda Kamistan sambil membantu mengangkat material talud.

Cuaca mendung yang biasanya membuat orang malas bergerak, justru menjadi tantangan yang membakar semangat para prajurit. Mereka paham bahwa talud yang sedang dibangun bukan sekadar tumpukan batu dan semen, melainkan benteng pelindung bagi ratusan keluarga di Desa Temmabarang.

Talud sepanjang puluhan meter ini dirancang khusus untuk mengatasi dua masalah serius yang dihadapi warga: ancaman longsor di musim hujan dan pengendalian aliran air yang sering meluap ke permukiman. Dengan kondisi geografis yang berbukit, Desa Temmabarang memang rentan terhadap bencana alam.

"Kami sering khawatir kalau musim hujan tiba. Air sering meluap dan tanah di belakang rumah mudah longsor," ungkap Pak Hamid, salah satu warga yang ikut membantu pembangunan. "Sekarang dengan adanya talud ini, kami bisa tidur lebih nyenyak."

Yang paling mengesankan dari kegiatan ini adalah semangat gotong royong yang terbangun alami. Tidak ada yang menyuruh, tapi warga berbondong-bondong datang membantu. Ada yang membawa air minum, ada yang membantu mengangkat material, ada pula yang menyiapkan makanan untuk para pekerja.

"Ini bukan hanya program TNI, tapi program kita bersama," tegas Letda Kamistan. "Keberhasilan TMMD bukan diukur dari berapa banyak bangunan yang selesai, tapi seberapa kuat ikatan kebersamaan yang terjalin."(*)

Tags:

Elite author
I think all aspiring and professional writers out there will agree when I say that ‘We are never fully satisfied with our work. We always feel that we can do better and that our best piece is yet to be written’.
View all posts