PESANKU.CO.ID, WAJO — Persoalan sampah di Pasar Siwa, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo kembali mencuat ke permukaan. Sejumlah foto tumpukan sampah yang berserakan hingga ke badan jalan viral di media sosial, memantik perhatian publik dan sorotan berbagai pihak.
Ketua Komisi II DPRD Wajo, Herman Arif, angkat bicara menanggapi kondisi tersebut. Ia menilai penanganan sampah di Pasar Siwa sangat memprihatinkan dan mencoreng komitmen Pemkab Wajo dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih.
“Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja sangat mencoreng wajah pasar. Apalagi ini bukan kejadian baru, tapi terus berulang. Ini menunjukkan lemahnya pengawasan dan tindakan dari stakeholder terkait,” tegas Herman, Minggu (1/6/2025).
Politisi yang vokal itu juga menyebut adanya informasi bahwa belum dibayarkannya honor petugas kebersihan menjadi salah satu penyebab utama masalah ini. Namun, ia menegaskan bahwa alasan tersebut tidak bisa dibenarkan, karena anggaran untuk kebersihan sudah tersedia di Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop) Wajo.
“Kalau alasannya honor belum dibayar karena anggaran belum ada, itu tidak benar. Anggarannya ada di Disperindagkop, hanya saja belum dicairkan ke petugas. Ini menunjukkan kelalaian dalam manajemen,” ujarnya.
Herman mendesak Bupati Wajo untuk segera mengevaluasi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat dalam pengelolaan kebersihan, khususnya di area pasar.
“Bupati harus segera ambil tindakan tegas. Ini bukan hanya soal sampah, tapi soal komitmen pemerintah yang selama ini selalu digaungkan: bersih, sehat, dan tertib. Jangan biarkan kepercayaan masyarakat luntur karena persoalan klasik yang tak kunjung tuntas,” tutupnya.
Masyarakat berharap ada langkah konkret dari Pemkab Wajo agar kejadian serupa tidak terus berulang, dan Pasar Siwa bisa menjadi pusat ekonomi yang nyaman dan higienis bagi pengunjung dan pedagang.(*)