PESANKU.CO.ID, SOPPENG -- Pokja IV Tim Penggerak PKK Kabupaten Soppeng Tahun 2020 menggelar sosialisasi peduli penanggulangan dan pencegahan stunting dan gizi buruk.
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan di ruang rapat gabungan dinas Kabupaten Soppeng, Selasa (03/11/2020).
Ketua Panitia, Musyawarah Sulastri mengatakan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait tumbuh kembang anak sejak dini.
“Waktu pelaksanaan terdiri dari 2 angkatan, 3- 4 November 2020. Jumlah pesertanya 263 orang dengan 2 angkatan yang terdiri dari SKPD terkait Stunting, Kepala Puskesmas, TP-PKK Kabupaten, TP-PKK Kecamatan, Organisasi Wanita dan Kepala Desa,” ucapnya.
Ketua TP-PKK Kabupaten Soppeng, Fitri Aryanti Idam dalam sambutannya mengatakan masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja.
Masalah gizi ini merupakan sindrom kemiskinan yang erat kaitannya dengan masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan juga menyangkut aspek pengetahuan serta perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat.
“Olehnya itu keadaan gizi masyarakat mempengaruhi tingkat kesehatan dan umur harapan hidup yang merupakan satu unsur utama dalam penentuan keberhasilan pembangunan negara yang dikenal dengan istilah human development index,” ujar Fitri.
Kemudian lanjut dia, stunting adalah kondisi anak yang mengalami pertumbuhan yang kurang baik. Hal ini dapat terjadi ketika masih berada di dalam kandungan.
Kondisi ini diakibatkan oleh asupan Ibu selama kehamilan yang kurang berkualitas sehingga nutrisi yang diterima janin sedikit, dan pertumbuhan didalam kandungan mulai terhambat dan terus berlanjut setelah kelahiran.
Tidak hanya itu, stunting juga dapat terjadi pada anak masih dibawah umur 2 tahun yang tidak diberikan ASI eksklusif maupun MP-ASI yang diberikan kurang mengandung zat gizi yang berkualitas.
“Marilah kita berkomitmen bersama untuk melakukan penanggulangan dan pencegahan stunting, agar dapat menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing tinggi,” ajaknya. (adv)